© 2024 — OSIS/PK Bhawikarsu
This website uses cookies to improve your experience. By accessing this website you consent to the use of cookies.
Euforia Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(Persiapan Tanpa Batas untuk Mengantar ke Jenjang yang Lebih Tinggi)
Kali ini, lagi-lagi, Jumat, 14 April 2023, Ibu Asri selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Malang mendapat kesempatan berharga dengan diundang sebagai salah satu narasumber dalam Dialog “Malang Pagi Ini”, salah satu siaran RRI Malang. Pembahasan kali ini sangat menarik, yakni pembahasan tentang seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Mengingat bahwa baru saja pengumuman SNBP dirilis, RRI Malang mengajak berdialog bersama beberapa narasumber. Selain Ibu Asri, terdapat dua narasumber lain, yakni Bapak Heri Prawoto Widodo, S.Ssos, M.A.B selaku Koordinator Pelaksana UTBK SNBT Universitas Brawijaya dan Ibu Iswati, S.Pd, selaku Wakasek Kurikulum SMA Muhammadiyah 1 Malang.
Dialog yang dilakukan pukul 08.00 WIB hingga 09.00 WIB ini dipandu oleh Esty Sulistya, salah satu presenter di RRI Malang. Sebagai Kepala Sekolah dari sekolah yang tahun ini kembali menjadi peringkat 1 dalam jumlah peserta didik yang masuk SNBP se-kota Malang, Ibu Asri menyampaikan bahwa pada seleksi SNBP sebelumnya memang memerlukan persiapan yang matang mengingat bahwa seleksi ini memiliki aturan yang baru sehingga menjadikan tantangan tersendiri untuk SMA Negeri 3 Malang. Dengan kerja keras persiapan SNBP yang lalu, akhirnya 89 pejuang bhawikarsu berhasil lolos melalui jalur tersebut.
Selain kerja sama berbagai pihak sekolah dalam membantu pejuang bhawikarsu melalui tes SNBP, saat ini sekolah juga memberikan fasilitas kepada para pejuang bhawikarsu yang akan maju ke seleksi SNBT mendatang. “Kita punya ramuan, di SMA Negeri 3 Malang menggunakan roadmap lima semester. Pada semester terakhir, kita mempersiapkan anak-anak kelas XII untuk persiapan masuk perguruan tinggi. Kita utamakan semua mengikuti persiapan ujian. Anak-anak menyebut SNBP itu untung-untung berhadiah sehingga semua siswa kelas XII dari awal semester keenam tetap mengikuti persiapan UTBK-SNBT. Kita tetap menggunakan strategi dan mengawal anak-anak (yang ikut seleksi SNBT) karena anak-anak juga harus mengevaluasi diri dan realistis terhadap kemampuan dirinya,” ujar Ibu Asri.
Berlanjut pada narasumber berikutnya, yakni Bapak Heri selaku koordinator pelaksanaan UTBK-SNBT di UB. Beliau menyampaikan bahwa pada tes SNBP beberapa waktu lalu, UB menerima 5.240 siswa yang terbagi di semua prodi sedangkan di SNBT mendatang akan menerima 30% sesuai alokasi, yakni sekitar lebih kurang 5.300-an siswa, dan yang terakhir melalui jalur mandiri. Selain itu, Bapak Heri juga menyampaikan perbandingan dari tahun ke tahun perihal siswa yang berminat ke UB dengan yang diterima menjadi mahasiswa baru. Bapak Heri juga menekankan pada tes SNBT mendatang. Hal yang membedakan dengan seleksi masuk perguruan tinggi berbasis tes sebelum-sebelumnya adalah pada materi tes yang diujikan. Pada tahun sebelumnya, materi tes yang diujikan adalah sesuai dengan bidang yang ditempuh selama di SMA, sedangkan tahun ini tidak ada perbedaan antara siswa-siswi yang mengikuti SNBT dengan kata lain tes yang diujikan sama untuk semua jurusan. Oleh karena itu, Bapak Heri menyampaikan pesan pada siswa-siswi yang nanti akan mengikuti tes SNBT untuk banyak berlatih dan harus banyak memiliki ketepatan untuk menggali kemampuannya dengan berbagai soal yang ada saat ini.
Narasumber terakhir adalah Ibu Iswati, Wakasek Kurikulum SMA Muhammadiyah 1 Malang. Ibu Iswati menyampaikan bahwa sekolah juga gerak cepat untuk mengikuti peralihan peraturan dalam penerimaan mahasiswa baru kali ini. “Kami memberikan bimbingan intensif untuk anak-anak dan mengikutsertakan anak-anak pada kegiatan tryout agar mereka terbiasa dengan soal-soal yang baru,” ujar Ibu Iswati. Selain itu, Ibu Iswati juga menyampaikan bahwa sekolah juga bekerja sama dengan beberapa bimbingan belajar untuk memaksimalkan persiapan masuk perguruan tinggi.
Persiapan demi persiapan dilakukan oleh sekolah-sekolah, baik sekolah yang ada di Malang maupun di wilayah lain di Indonesia, untuk mengantarkan siswa-siswinya dapat masuk ke perguruan tinggi. Semoga semua siswa-siswi yang sedang berjuang dapat dimudahkan dan mendapat hasil terbaik.
Bravo? Bhawikarsu!!!
(ditulis oleh mea)