© 2024 — OSIS/PK Bhawikarsu
This website uses cookies to improve your experience. By accessing this website you consent to the use of cookies.
Anggayuh Impen Bhawikarsu;
Upaya dalam Menggapai Mimpi dan Membentuk Pejuang Bhawikarsu yang Cerdas Berkarakter.
“Mimpi itu penting untuk masa depan kita yang lebih baik”
Begitulah tutur Ibu Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Malang, Ibu Hj. Asri Widiapsari, M.Pd ketika membuka kegiatan gelar wicara yang merupakan rangkaian acara HUT SMA Negeri 3 Malang ke-70 kali ini. Gelar wicara kali ini mengangkat tema Anggayuh Impen: Meraih Mimpi dan Beyond Diversity: Hold the Compass to Make Your Big Decision. Dengan mengangkat tema tersebut, diharapkan para pejuang Bhawikarsu mampu secara mandiri mengambil keputusan sesuai dengan masa depan yang diidam-idamkan.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Tugu secara langsung serta diikuti melalui kanal Youtube SMA Negeri 3 Malang dan tautan zoom ini berkolaborasi dengan CIMSA UMM, yakni komunitas organisasi nasional mahasiswa kedokteran yang bersifat independen, nonprofit, dan tidak terafiliasi dengan pemerintah maupun politik. Selain itu, kegiatan ini mengundang dua pemateri yang handal dalam bidang kesehatan, yakni Ibu Susanti Prasetyaningrum, Dosen Fakultas Psikologi, UMM, dan Ibu dr. Marintik Ilahi, Sp. KJ, yakni dokter spesialis Kedokteran Jiwa RSU UMM, serta dimoderatori oleh Audina Putri Wahyuningrum, mahasiswa Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 03 Agustus 2022 ini di awali dengan kegiatan gelar wicara perihal upaya dalam menggapai cita-cita. “Kenali diri sendiri supaya tahu langkah yang perlu dilakukan dalam mencapai cita-cita,” ujar Ibu Susanti, dosen yang kini menjabat pula sebagai Kepala Laboratorium Psikologi Terapan Individu Berkebutuhan Khusus (LPT IBK), Fakultas Psikologi, UMM. Ibu Susanti juga memberikan penguatan kepada para pejuang Bharikarsu untuk menikmati setiap proses yang dilakukan dalam menggapai cita-cita. Selain itu, Ibu dr. Marintik Ilahi, dokter sekaligus dosen Fakultas Kedokteran, UMM juga menambahkan bahwa setiap indivudu harus percaya dengan kemampuan yang dimiliki. Prinsip tersebut mampu memberikan dorongan kepada para pejuang Bhawikarsu untuk terus melaju dalam mencapai cita-cita yang diinginkan. “Setiap orang mempunyai kelebihan dan mempunyai keterbatasan. Namun, tetaplah melaju dengan atur waktu untuk prioritas dan lakukan prosesmu sesuai realitas,” tutur dr. Marintik.
Selesainya kegiatan gelar wicara, acara selanjutnya beralih pada kegiatan refleksi yang dilakukan dalam upaya menggerakkan semangat para pejuang Bhawikarsu. Rangkaian kegiatan HUT ini merupakan langkah awal menyongsong umur baru dan upaya awal menciptakan pejuang Bhawikarsu yang mampu berpikir kritis dalam menyongsong Indonesia 5.0. Bravo? Bhawikarsu!!!
by : (mwa).